Kurikulum 2004 merupakan kurikulum yang mempunyai berbedaan signifikan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya (Kurikulum 1994). Oleh karena itu, pelaksanaan Kurikulum 2004 di sekolah perlu mendapat pencermatan secara mendalam agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman. Tulisan ini memaparkan hasil analisis pelaksanaan Kurikulum 2004 di SMA dan hambatan-hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaannya. Deskripsi pelaksanaan kurikulum dan permasalahannya ditulis berdasarkan hasil penelitian evaluasi program dengan model CIPP. Aspek-aspek pelaksanaan kurikulum yang dievaluasi meliputi dokumen kurikulum, dokumen pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar dengan melibatkan 12 orang guru dan seorang kepala sekolah sebagai partisipan penelitian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2004 di SMA berjalan dengan beberapa keterbatasan. KHB telah dikembangkan dalam bentuk silabus materi pelajaran yang dibuat secara bersama-sama oleh guru dalam kelompok MGMP. Penilaian hasil belajar siswa ditentukan hanya dari hasil ulangan blok. Proses pembelajaran di kelas dilakukan dengan situasi dan kondisi kelas yang kurang mendukung dilihat dari penataan kelas dan jumlah siswa per kelas (rata-rata 40 orang). Dengan memperhatikan pelaksanaan tersebut, untuk peningkatkan kualitas pelaksanaan kurikulum di masa yang akan datang disarankan untuk melakukan peningkatan kualitas SDM, penambahan fasilitas pembelajaran (buku-buku referensi), dan pengurangan jumlah siswa per kelas hingga mencapai jumlah 25 orang.
Kata kunci: pelaksanaan Kurikulum 2004, Sekolah Menengah Atas.